The Ethnolab focuses on promoting and supporting interdisciplinary research on sociocultural issues by engaging in ethnographic methodology.

Di Balik Layar: Catatan Reflektif Penyelenggara

Di Balik Layar: Catatan Reflektif Penyelenggara

Kolaborasi antara KUNCI Cultural Studies Center dan tim riset dari FU Berlin, Jerman dan University of Berne, Swiss, menargetkan pelatihan para peneliti dan aktivis muda dalam riset lapangan dan penulisan etnografis. Angkatan 2015 terdiri dari dua peneliti sastra dan seorang primatolog dari Jerman dan Swiss, serta dua mahasiswa fotografi dan...
Behind the Scenes: Reflective Accounts on Ethnolab

Behind the Scenes: Reflective Accounts on Ethnolab

The collaboration between the KUNCI Cultural Studies Center and the research team from FU Berlin, Germany and the University of Berne, Switzerland, targets the training of young scholars and activists in ethnographic fieldwork and writing. The class of 2015 consisted of two literature scholars and one primatologist from Germany and...
Coming soon: Ethnolab Working Papers #1: Pdf version

Coming soon: Ethnolab Working Papers #1: Pdf version

Segera: Kertas Kerja Ethnolab #1 Versi PDF yang bisa dicetak! The printable PDF version of Ethnolab Working Papers #1 shall be made available soon!
Editorial

Editorial

The first installment of the Ethnolab in 2015 has resulted in a collection of six working papers, which demonstrate the different research conducted by its participants on various social and cultural phenomena that constitute Yogyakarta’s everyday life. The uniqueness of each writing with regard to their topics, approaches and styles...
Pengantar

Pengantar

Ethnolab kali pertama pada 2015 telah menghasilkan sekumpulan enam kertas kerja, yang menampilkan beragam penelitian yang dilakukan oleh para pesertanya mengenai berbagai fenomena sosial dan budaya sehari-hari di kota Yogyakarta. Keunikan setiap tulisan dalam topik, pendekatan dan gaya mencerminkan latar belakang para penulis yang berbeda dalam hal disiplin, minat dan...
Latest entries
Perjuangan Kampung Ledhok Timoho sebagai Kampung Organik oleh Fajar Riyanto

Perjuangan Kampung Ledhok Timoho sebagai Kampung Organik oleh Fajar Riyanto

Membicarakan tentang kampung selalu berkaitan dengan keberadaan kota. Kampung dan kota merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Kota adalah selubung ideologis. Perencanaan kota dengan tipologi dan morfologinya merupakan representasi sebuah rezim yang menaunginya (Erlangga 2011). Sedangkan kampung adalah kelompok rumah yang merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang yang berpenghasilan rendah). Kota Yogyakarta sendiri secara kewilayahan...
Membaca Arsip Foto Keluarga di Yogyakarta oleh Gatari Surya Kusuma

Membaca Arsip Foto Keluarga di Yogyakarta oleh Gatari Surya Kusuma

Fotografi adalah praktik dokumentasi yang cukup populer saat ini, orang dengan semakin mudah memanfaatkan fotografi sebagai cara untuk mengabadikan momen tertentu yang dirasa cukup penting. Sejak diawali pertama kali oleh Kasian Chepas di Indonesia zaman pra-kemerdekaan sampai dengan baru-baru ini ketika praktik fotografi analog mulai beralih ke digital, aktivitas ini selalu dilekatkan oleh banyak kalangan...
Troublesome Tourism: Informal Guiding in Yogyakarta by Fermin Suter

Troublesome Tourism: Informal Guiding in Yogyakarta by Fermin Suter

It is troublesome to be a tourist. If one is not entirely naïve – or cynical – he will eventually doubt the nature of his experiences. Do these people fool me, cheat on me, do they lie to me, alter certain things or events to please me, protect me from undesirable events? How would people...
Yuk Mampir ke Lapak!: Interaksi di Lapak Merchandise di Gigs Musik-nya Yogyakarta oleh Bagus Anggoro Moekti*

Yuk Mampir ke Lapak!: Interaksi di Lapak Merchandise di Gigs Musik-nya Yogyakarta oleh Bagus Anggoro Moekti*

Yogyakarta, tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota dengan berbagai keberagaman di dalamnya, mulai dari masyarakat, budaya, hingga bentuk hiburan. Salah satu bentuk hiburan yang mungkin paling mudah diakses adalah musik. Semenjak saya menjejakkan kaki di Yogyakarta pada medio 2005, dan tinggal di dalamnya hingga detik ini, saya menyaksikan bahwa dinamika perkembangan skena musik di...
Two Weeks With Yogyakarta’s Post-Alternative Art Scene: From Alternative Spaces to Alternative Families by Mira Shah

Two Weeks With Yogyakarta’s Post-Alternative Art Scene: From Alternative Spaces to Alternative Families by Mira Shah

Early in 2015, I travelled with a group of colleagues from am interdisciplinary research project invested in “the researchers’ affects” to the Javanese city Yogyakarta in Indonesia. The aim of our expedition was to gather experience in anthropological fieldwork – within the short time of two weeks we were to conduct individual research projects in...